Saya ga tau gimana menerjemahkan kata Ostermontag dalam bahasa Indonesia. Yang pasti Ostermontag itu hari senin setelah Minggu Paskah. Di Jerman, umat Kristiani masih merayakan itu walaupun tidak semua orang pergi ke gereja. (Tepatnya saya juga ga ngerti apa yang mereka rayakan saat Ostermontag hehe). Oke, dalam posting kali ini, saya mau membahas tentang khotbah dan bacaan pada hari Minggu Paskah dan Ostermontag ini. (Gila Dita, jarang2 dengerin khotbah romo hahahaha)
Minggu Paskah.
Yang memberikan khotbah adalah Pastor Ignatius Tari, SVD (mudah2an bener tulisannya). Beliau bercerita tentang perjalanan terbaik. Raja membuat jalan dengan sayembara "siapa yang dapat melakukan perjalanan terbaik, berhak menggantikannya menjadi raja". Banyak orang melewati jalan tersebut berharap akan melewati jalan terbaik karena jalan itu dibuat raja. Namun yang terjadi adalah sebaliknya, yang dijumpai adalah jalan yang kotor, tidak terawat, penuh sampah, sehingga sepanjang perjalanan mereka penuh gerutu. Sesampainya di kerajaan mereka menyampaikan keluh kesah mereka kepada raja dengan mengatakan bahwa perjalanan itu bukan perjalanan terbaik melainkan perjalanan terburuk. Orang terakhir yang sampai di kerajaan ditanya juga oleh raja yang sudah pesimis dengan jawabannya. "Apakah kamu mendapatkan perjalanan terbaik?" Orang itu menjawab: "Ya, Raja. Betul bahwa jalan itu begitu kotor, bau, penuh sampah berserakan. Lalu saya tergerak untuk membersihkan jalan tersebut supaya tampak baik. Ketika saya merapihkan jalan tersebut, saya menemukan emas-emas ini lalu saya kumpulkan. Ini untuk baginda raja. Saya pikir ini pasti cukup untuk menghidupi kerajaan selama bertahun-tahun". Raja terkesima dengan orang ini dan akhirnya raja mengangkat orang ini menjadi raja. End. Dari cerita ini, sudah jelaskan kesimpulannya? :) Tuhan memang menyiapkan untuk kita jalan yang terbaik. Namun bukan berarti bahwa Tuhan menyiapkannya hanya untuk kita nikmati. Memang dengan begitu manusia MUNGKIN akan bersyukur atas karya penciptaanNya. Tapi bukan itu yang Tuhan mau. Tuhan ingin supaya manusia juga berusaha. Dengan berusaha, terbukalah jalan indah ini. Kalau kata Romo, ini adalah tantangan kita umat kristiani untuk melakukan perjalanan terbaik kita atas dasar iman dan bukan semata-mata atas dasar kemanusiaan. *jleb bingung ga ngerti bedainnya* Ini adalah tantangan kita umat Kristiani untuk menemukan apa yang disembunyikan oleh Allah, dengan begitu akan lebih besarlah rasa syukur kita kepadaNya. Contoh kecil nih, ketika kamu dikasih uang jajan sama mama papa, pasti kamu akan berterima kasih. Ketika kamu mendapatkan uang jajan dari hasil jualan misalnya, rasanya lebih senang kan? Kalau doa, hal pertama suka lupa diucapin didoa, karena itu sudah BIASA. Tapi biasanya yg kedua, disebut kan? :)
Ostermontag.
Bacaan hari ini adalah tentang dua orang Yerusalem yang melakukan perjalanan ke Emaus setelah wafat Yesus. Di tengah perjalanan, Yesus hadir di antara mereka dan bercakap-cakap dengan mereka. Namun mereka tidak menyadari bahwa orang ini adalah Yesus. FYI, bacaan ini adalah bacaan Injil ketika orangtua saya menikah. Sedikit banyak saya cukup tersentuh dengan bacaan ini. Seketika saya langsung ingat cerita papa dan mama mengapa bacaan ini yang dipilihkan Alm.Romo Kurris SJ untuk hari pernikahan mereka. Papa dan mama saya sudah saling kenal semenjak SMA. Mereka bergabung dalam koor di Paroki Blok B,namanya Cavido. Papa dan mama saya kalau tidak salah termasuk pendiri-pendirinya (atau angkatan pertama). Dari situ mereka kenalan, jalan bareng, tunangan, LDR 3 tahun, lalu menikah setelah 9 tahun mulai jalan brg. Romo Kurris mengibaratkan papa dan mama saya ini sebagai dua murid yang pergi ke Emaus. Tanpa sadar Yesus hadir di tengah-tengah mereka, mengajak Yesus tinggal bersama mereka, dan saat itu lah berkat turun atas mereka, walaupun Yesus physically 'ngilang' tapi dua murid ini justru semakin percaya. Harapannya papa dan mama setelah itu membangun keluarga yang juga berlandaskan iman akan Yesus. Sweet ya? :)
Minggu Paskah.
Yang memberikan khotbah adalah Pastor Ignatius Tari, SVD (mudah2an bener tulisannya). Beliau bercerita tentang perjalanan terbaik. Raja membuat jalan dengan sayembara "siapa yang dapat melakukan perjalanan terbaik, berhak menggantikannya menjadi raja". Banyak orang melewati jalan tersebut berharap akan melewati jalan terbaik karena jalan itu dibuat raja. Namun yang terjadi adalah sebaliknya, yang dijumpai adalah jalan yang kotor, tidak terawat, penuh sampah, sehingga sepanjang perjalanan mereka penuh gerutu. Sesampainya di kerajaan mereka menyampaikan keluh kesah mereka kepada raja dengan mengatakan bahwa perjalanan itu bukan perjalanan terbaik melainkan perjalanan terburuk. Orang terakhir yang sampai di kerajaan ditanya juga oleh raja yang sudah pesimis dengan jawabannya. "Apakah kamu mendapatkan perjalanan terbaik?" Orang itu menjawab: "Ya, Raja. Betul bahwa jalan itu begitu kotor, bau, penuh sampah berserakan. Lalu saya tergerak untuk membersihkan jalan tersebut supaya tampak baik. Ketika saya merapihkan jalan tersebut, saya menemukan emas-emas ini lalu saya kumpulkan. Ini untuk baginda raja. Saya pikir ini pasti cukup untuk menghidupi kerajaan selama bertahun-tahun". Raja terkesima dengan orang ini dan akhirnya raja mengangkat orang ini menjadi raja. End. Dari cerita ini, sudah jelaskan kesimpulannya? :) Tuhan memang menyiapkan untuk kita jalan yang terbaik. Namun bukan berarti bahwa Tuhan menyiapkannya hanya untuk kita nikmati. Memang dengan begitu manusia MUNGKIN akan bersyukur atas karya penciptaanNya. Tapi bukan itu yang Tuhan mau. Tuhan ingin supaya manusia juga berusaha. Dengan berusaha, terbukalah jalan indah ini. Kalau kata Romo, ini adalah tantangan kita umat kristiani untuk melakukan perjalanan terbaik kita atas dasar iman dan bukan semata-mata atas dasar kemanusiaan. *jleb bingung ga ngerti bedainnya* Ini adalah tantangan kita umat Kristiani untuk menemukan apa yang disembunyikan oleh Allah, dengan begitu akan lebih besarlah rasa syukur kita kepadaNya. Contoh kecil nih, ketika kamu dikasih uang jajan sama mama papa, pasti kamu akan berterima kasih. Ketika kamu mendapatkan uang jajan dari hasil jualan misalnya, rasanya lebih senang kan? Kalau doa, hal pertama suka lupa diucapin didoa, karena itu sudah BIASA. Tapi biasanya yg kedua, disebut kan? :)
Bacaan hari ini adalah tentang dua orang Yerusalem yang melakukan perjalanan ke Emaus setelah wafat Yesus. Di tengah perjalanan, Yesus hadir di antara mereka dan bercakap-cakap dengan mereka. Namun mereka tidak menyadari bahwa orang ini adalah Yesus. FYI, bacaan ini adalah bacaan Injil ketika orangtua saya menikah. Sedikit banyak saya cukup tersentuh dengan bacaan ini. Seketika saya langsung ingat cerita papa dan mama mengapa bacaan ini yang dipilihkan Alm.Romo Kurris SJ untuk hari pernikahan mereka. Papa dan mama saya sudah saling kenal semenjak SMA. Mereka bergabung dalam koor di Paroki Blok B,namanya Cavido. Papa dan mama saya kalau tidak salah termasuk pendiri-pendirinya (atau angkatan pertama). Dari situ mereka kenalan, jalan bareng, tunangan, LDR 3 tahun, lalu menikah setelah 9 tahun mulai jalan brg. Romo Kurris mengibaratkan papa dan mama saya ini sebagai dua murid yang pergi ke Emaus. Tanpa sadar Yesus hadir di tengah-tengah mereka, mengajak Yesus tinggal bersama mereka, dan saat itu lah berkat turun atas mereka, walaupun Yesus physically 'ngilang' tapi dua murid ini justru semakin percaya. Harapannya papa dan mama setelah itu membangun keluarga yang juga berlandaskan iman akan Yesus. Sweet ya? :)
3 Kommentare:
kereeen........ Baru nemu blog loe ditaaa... follow blog gw jg yaaaa :)
nyokap bokap lo sweet banget dit
:'3
sweet banget nyokap bokap lo diiitt
:'3
Kommentar veröffentlichen