Mittwoch, 4. Juli 2012

Darling, (never)set me free!

Sayangnya aku tidak bisa menebak mengapa dia tidak bisa membalas messageku yg terakhir. Mungkin dia lupa. Seperti dulu-dulu. Ah sebal rasanya. Terakhir aku bercerita bahwa aku ingin chatting dengannya, walaupun bukan sesuatu yang penting. Tapi bukan juga mau masih ingin tahu masalah pribadinya. Apalagi masalah dia dengan pacarnya yang baru. Sebenarnya aku tidak begitu ingin tahu apa yang dia kerjakan di ujung dunia sana. Apalah dayaku, aku tidak lagi punya kuasa untuk menyelamatkan dia dari semua 'kebodohan-kebodohan' yang dia lakukan. Well, aku mendeskripsikannya begitu. Atau bisa kukatakan lebih halus 'ketidakdewasaannya'.

Hanya ada satu alasan mengapa aku kembali menghubunginya setelah sekian lama kami berpisah. Dan alasan ini sayangnya untukku sedikit penting. Aku kembali tersedot pada masa lalu. Tiga tahun lalu ketika kami masih bersama. Dan ketika hubungan ini menjadi sulit karena dimensi jarak dan waktu. Hampir setiap hari dia mengirimkan pesan singkat kepadaku „I pray to God that He will let me to be yours forever“. Selama itu, entah dia sadar atau tidak, aku tidak pernah mengomentari hal itu. Ketika kami memutuskan untuk mengakhiri hubungan kami, atau tepatnya aku yang meminta, sempat beberapa kali dia mengungkapkan, „I still can't let you go“. Though, I have set him in my mind and heart free. In fact that he is ,since 2 or 3 months after we broke up, again in a relationship. Well I was angry at first, but now I don't actually mind. I know it just didn't work out between us. Aku hanya penasaran. Despite the fact that he IS in a relationship, has he set me free?

Orang Jawa terkadang masih kental dengan budaya pamali, tabu, dan lain-lain. Menyumpahi dan mengumpat adalah bukan sesuatu yang bisa dianggap main-main. Berbicara, hendaknya hati-hati. Satu yang aku ingat, cerita sorenya di mobil, ditemani AC yang kalah dingin dengan angin di luar dan ujung puntung yang menyala. Kala itu dia bercerita tentang seminar pancaran aura yang baru saja dia ikuti. „Dit, orang itu yang kasih seminar, dia bisa 'liat' masalah orang. Misalnya nih, ada satu ibu-ibu dia perkawinannya selalu gagal. Orang ini bilang, si ibu ini masih 'diikat' sama mantannya yang lama dan dia menyarankan si ibu ini supaya datang ke mantan pacarnya dan menyelesaikan langsung masalahnya“. Nah, you see my problem?

Beberapa bulan setelah kami putus, aku juga mulai 'lirik-lirik' lagi. Setidaknya aku tertarik pada 4 pria. Setidaknya empat yang kuingat.(Hahaha). Semuanya bisa kudeskripsikan gagal. (Jiahaha). Sayangnya termasuk dengan si pemilik jari-jari cantik. Mungkin memang belum saatnya. Toh masih muda, bertualang jauh lebih penting. Aku cuma berusaha menghindari sesuatu yang tidak penting seperti cerita sore di atas. If he has set me free, that should be a good sign, which is not so hard to realize that from what's happening around me. He is a good guy, you know, pray regularly, really good moslem I should say. And I believe somehow if he prays for me, then I'll meet my mr.right soon :)


.sambil latian nulis lagi.
Judul di atas diambil dari  salah satu soundtrack "Hairspray".

Keine Kommentare: